Tuesday, October 1, 2013

[Prompt #28] Bertukar Peran

Awan hitam berarak, angin mulai berhembus kencang, beberapa kali cahaya kilat serasa membelah bumi. Suara gelegarnya terdengar seperti hendak meluluhlantakkan bumi. Aku sungguh benci suasana seperti ini, apalagi di tempat pedalaman seperti ini. Hujan mulai jatuh, bulir-bulirnya serasa hendak merobek terpal jeep kuno yang kutumpangi.

“Apa tidak bahaya kalau kita melanjutkan perjalanan saat ini?”  Wajahku mulai pucat pasi.

“Kita tidak punya pilihan dokter, hari semakin gelap, apabila berhenti saya khawatir akan lebih sulit mencari jalan pulang.” 

Tanganku mulai dingin, jantungku berdegup kencang. “Tapi hujan semakin lebat, saya rasa akan sulit melihat ke depan sana.”

Tiba-tiba mobil berhenti mendadak .“Tunggu sebentar, rasanya ada pohon roboh di depan sana. Dokter tinggal di sini saja, jangan keluar.” Tanpa ragu dia membuka pintu dan berlari menembus lebatnya hujan.

"Sungguh pemberani dan gagah," gumamku pelan.

“Kita harus ambil jalan memutar, saya tidak mampu mengangkatnya.”  Dia muncul sesaat kemudian, sekujur badannya basah kuyup. 

Kulepas jaketku dan kuangsurkan kepadanya. Dia menolaknya


credit
“Terima kasih dokter, saya tidak apa-apa.”



“Tolong, saya khawatir dengan keselamatan kita apabila kamu kehilangan konsentrasi karena kedinginan. Lepas bajumu dan pakai jaket saya.” Serta merta kupalingkan wajahku.

Mobil kembali bergerak berguncang-guncang. Tiba-tiba terdengar suara gelegar sangat kuat, dan bayangan kabur pohon tumbang di depan mata. Dia membanting kemudi ke arah kiri. Aku melihatnya menekan rem kuat-kuat, tapi jalan terlalu licin dan mobil kehilangan kendali, terperosok masuk ke rerimbunan semak.

"Aaaaaaaa!"  Aku menjerit ketakutan, kucoba menggapai tangannya dengan panik.


"Brukkk!"


Semua gelap, sunyi. Aku merasa ada yang menarik-narik tubuhku.

******

Ibu mengancingkan bajuku, jas putih bersih dan berbau harum, jas pernikahanku. Disisirnya rambutku perlahan, air matanya mulai mengalir di pipinya yang keriput. Tak kuasa menahan gejolak emosinya dia memelukku dengan erat.

“Ibu berdoa semoga engkau bahagia anakku,”  Bahu tuanya berguncang-guncang, isakannya semakin kuat. Mata tua yang tak pernah berhenti menatapkku khawatir semenjak aku mulai menyukai boneka, bukan mobil-mobilan.

Aku, dokter Heru Susetyo, seorang laki-laki feminim yang menyukai semua hal yang perempuan lakukan, aku bahkan penakut akan hal-hal yang lazim dilakukan laki-laki. Seringkali  Ibu menangis, bersedih hati atas hinaan orang kepadaku.

******
“Sepertinya kita harus menukar kostum, yang cantik-cantik begini kan kesukaanmu” gerutunya dengan muka masam sambil menarik gaun pengantin putihnya.

“Sesekali tak apa-apa kan sayang,” kataku lembut.

Istriku Vina Puspa, seorang perempuan perkasa, gagah dan kuat. Dia berhasil menarikku dari gencetan kursi saat kecelakaan setahun lalu. Peristiwa terburuk sekaligus terindah buatku, karena Vina menyukai caraku memperlakukannya sebagai pelindungku, sebagai lelakiku.

Kami tak peduli lagi kalau ada yang menyebutku banci atau menyebut istriku perempuan kelaki-lakian, toh kami pasangan sempurna meskipun kami bertukar peran.

Words : 422


13 comments:

  1. Masih bingung sama kata bertukar peran, Mbak. Tapi ceritanya sweet :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksudnya yang dokternya yg penakut kayak perempuan istrinya yg kayak lelaki :D

      Delete
  2. jadi yang nyupir yang "pemberani dan gagah" itu Vina Puspa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya :D maklum ya mba lagi belajar nulis hihihi bingung cari ide :d

      Delete
  3. Replies
    1. hihihi maklum mbak culun ini, masih bingung nuangin ide maksudnya yg lelaki kayak perempuan yang perempuan kayak lelaki

      Delete
  4. hehe... mungkin ga ya kejadian seperti ini. bisa klop gini sih asik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebetulnya diilhami mantan bapak kos dulu mba yang kemayu :D

      Delete
  5. bagian pertama cerita nyaris seperti terpisah dengan bagian kedua...

    ReplyDelete
  6. ehhmm pasangan ini bisa saling menyempurnakan satu sama lain, klop banget :)

    ReplyDelete
  7. wah..iyah pasangan yah klop nih ^^ bisa ketemu gitu yah :)

    ReplyDelete