Awan hitam berarak, angin mulai berhembus kencang, beberapa kali
cahaya kilat serasa membelah bumi. Suara gelegarnya terdengar seperti hendak
meluluhlantakkan bumi. Aku sungguh benci suasana seperti ini, apalagi di tempat pedalaman seperti ini. Hujan mulai jatuh, bulir-bulirnya serasa hendak merobek terpal
jeep kuno yang kutumpangi.
“Apa tidak bahaya kalau kita melanjutkan perjalanan saat
ini?” Wajahku mulai pucat pasi.
“Kita tidak punya pilihan dokter, hari semakin gelap, apabila
berhenti saya khawatir akan lebih sulit mencari jalan pulang.”
Tanganku mulai dingin, jantungku berdegup kencang. “Tapi hujan semakin lebat, saya
rasa akan sulit melihat ke depan sana.”
Tiba-tiba mobil berhenti mendadak .“Tunggu sebentar,
rasanya ada pohon roboh di depan sana. Dokter tinggal di sini saja, jangan
keluar.” Tanpa ragu dia membuka pintu dan berlari menembus lebatnya hujan.
"Sungguh pemberani dan gagah," gumamku pelan.
“Kita harus ambil jalan memutar, saya tidak mampu mengangkatnya.” Dia muncul sesaat kemudian, sekujur badannya
basah kuyup.
“Terima kasih dokter, saya tidak apa-apa.”
“Tolong, saya khawatir dengan keselamatan kita apabila kamu
kehilangan konsentrasi karena kedinginan. Lepas bajumu dan pakai jaket saya.”
Serta merta kupalingkan wajahku.
Mobil kembali bergerak berguncang-guncang. Tiba-tiba terdengar
suara gelegar sangat kuat, dan bayangan kabur pohon tumbang di depan mata. Dia
membanting kemudi ke arah kiri. Aku melihatnya menekan rem kuat-kuat, tapi
jalan terlalu licin dan mobil kehilangan kendali, terperosok masuk ke rerimbunan semak.
"Aaaaaaaa!" Aku menjerit ketakutan, kucoba menggapai tangannya dengan panik.
"Brukkk!"
Semua gelap, sunyi. Aku merasa ada yang menarik-narik tubuhku.
"Aaaaaaaa!" Aku menjerit ketakutan, kucoba menggapai tangannya dengan panik.
"Brukkk!"
Semua gelap, sunyi. Aku merasa ada yang menarik-narik tubuhku.
******
Ibu mengancingkan bajuku, jas putih bersih dan berbau harum, jas pernikahanku.
Disisirnya rambutku perlahan, air matanya mulai mengalir di pipinya yang
keriput. Tak kuasa menahan gejolak emosinya dia memelukku dengan erat.
“Ibu berdoa semoga engkau bahagia anakku,” Bahu tuanya berguncang-guncang, isakannya semakin
kuat. Mata tua yang tak pernah berhenti menatapkku khawatir semenjak aku mulai menyukai boneka, bukan mobil-mobilan.
Aku, dokter Heru Susetyo, seorang laki-laki feminim yang menyukai semua hal yang perempuan lakukan, aku bahkan penakut akan hal-hal yang lazim dilakukan laki-laki. Seringkali Ibu menangis, bersedih hati atas hinaan orang kepadaku.
******
“Sepertinya kita harus menukar kostum, yang cantik-cantik begini
kan kesukaanmu” gerutunya dengan muka masam sambil menarik gaun pengantin putihnya.
“Sesekali tak apa-apa kan sayang,” kataku lembut.
Istriku Vina Puspa, seorang perempuan perkasa, gagah dan kuat. Dia berhasil menarikku dari gencetan kursi saat kecelakaan setahun lalu. Peristiwa terburuk sekaligus terindah buatku, karena Vina menyukai caraku memperlakukannya sebagai pelindungku, sebagai lelakiku.
Kami tak peduli lagi kalau ada yang menyebutku banci atau menyebut istriku perempuan kelaki-lakian, toh kami pasangan sempurna meskipun kami bertukar peran.
Kami tak peduli lagi kalau ada yang menyebutku banci atau menyebut istriku perempuan kelaki-lakian, toh kami pasangan sempurna meskipun kami bertukar peran.
Words : 422
Masih bingung sama kata bertukar peran, Mbak. Tapi ceritanya sweet :)
ReplyDeletemaksudnya yang dokternya yg penakut kayak perempuan istrinya yg kayak lelaki :D
Deletejadi yang nyupir yang "pemberani dan gagah" itu Vina Puspa?
ReplyDeleteIya :D maklum ya mba lagi belajar nulis hihihi bingung cari ide :d
DeleteBertukar peran? gagal paham :(
ReplyDeletehihihi maklum mbak culun ini, masih bingung nuangin ide maksudnya yg lelaki kayak perempuan yang perempuan kayak lelaki
Deletehehe... mungkin ga ya kejadian seperti ini. bisa klop gini sih asik...
ReplyDeletesebetulnya diilhami mantan bapak kos dulu mba yang kemayu :D
Deletebagian pertama cerita nyaris seperti terpisah dengan bagian kedua...
ReplyDeleteSiap mas, masih belajar masih bingung :D
DeleteSo, si Aku nih cowok ea?
ReplyDeleteehhmm pasangan ini bisa saling menyempurnakan satu sama lain, klop banget :)
ReplyDeletewah..iyah pasangan yah klop nih ^^ bisa ketemu gitu yah :)
ReplyDelete